ETIKA BISNIS
NAMA
: Aldimar Vannisi
NPM :
10214755
KELAS :
3EA06

1. Definisi Etika
Bisnis
Etika
bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara
adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan
individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika
bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan
standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak
diatur oleh ketentuan hukum.
Etika
bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan
standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur
oleh ketentuan hukum.
Etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati
kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika
Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
Menurut Von
der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen
Jouurnal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft
Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika
kita, yaitu :
·
Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti
cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan
cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
·
Individual Rights
Approach : setiap orang dalam tindakan
dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun
tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan
terjadi benturan dengan hak orang lain.
·
Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan
yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik
secara perseorangan ataupun secara kelompok.
2. Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
Setelah melihat penting
dan relevansinya etika bisnis ada baiknya kita tinjau lebih lanjut apa saja
sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran dan lingkup pokoketika
bisnis yaitu:
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai
prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan
etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang pertama bertujuan untuk mengimbau
para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena
lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditujunjukkan kepada para manajer
dan pelaku bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana perilaku bisnis
yang baik dan etis itu.
2.
Etika bisnis bisa menjadi
sangat subversife. Subversife karean ia mengunggah, mendorong
dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi, dirugikan
dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak
mana pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau
karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh
dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga.
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi
yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis
lebih bersifat makro, yang karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai
etika ekonomi.
Ketiga
lingkup dan sasaran etika bisnis ini berkaitan erat satu dengan yang lainnya dan bersama – sama
menentukan baik tidaknya, etis tidaknya praktek bisnis tersebut.
3.
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Pada
dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis harus menyelaraskan proses bisnis
tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan
tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat
dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
Prinsip-prinsip etika bisnis bertujuan
memberikan acuan cara yang harus ditempuh oleh
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Prinsip-prinsip etika bisnis
(Muslich, 2004) meliputi:
- Prinsip
ekonomi; dalam hal ini perusahaan bebas memiliki wewenang sesuai dengan
bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang
dimilikinya dalam menetapkan kebijakan perusahaan harus diarahkan pada
upaya pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada
kemakmuran, kesejahteraan para pekerja, komunitas yang dihadapinya.
- Kejujuran;
prinsip ini menjadi nilai paling mendasar dalam mendukung keberhasilan
kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis, kejujuran
diorientasikan kepada seluruh pihak terkait dengan aktivitas bisnis. Dengan
kejujuran yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka masyarakat yang ada di
sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh kepercayaan tinggi bagi
perusahaan tersebut.
- Niat
baik dan tidak berniat jahat; berhubungan erat dengan kejujuran. Tindakan
jahat tentu tidak membantu perusahaan dalam membangun kepercayaan
masyarakat, justru kejahatan dalam berbisnis akan menghancurkan perusahaan
tersebut. Niatan dari suatu tujuan terlihat cukup transparan misi, visi
dan tujuan yang ingin dicapai dari suatu perusahaan.
- Adil;
menganjurkan perusahaan untuk berperilaku adil kepada pihak-pihak bisnis
yang terkait dengan sistem bisnis.
- Hormat
pada diri sendiri; prinsip ini adalah cermin penghargaan yang positif pada
diri sendiri dimulai dengan penghargaan terhadap orang lain. Menjaga nama
baik merupakan pengakuan atas keberadaan perusahaan tersebut.
4. Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika
Bisnis
a. Menuangkan ke dalam Hukum
Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu
hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk
menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi”
terhadap pengusaha lemah.
b. Mampu Menyatakan yang Benar
itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima
kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan
memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak
yang terkait.
c. Pengembangan Tanggung Jawab
Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan
keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan
sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
d. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan
Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah
satu usaha menciptakan etika bisnis.
e. Mampu Menyatakan yang Benar
itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk
menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan
jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada
pihak yang terkait.
KESIMPULAN
·
Dalam berbisnis kita juga
harus mempunyai etika. Jika etika kita kurang baik maka orang lain akan menilai
anda secara negative.
·
Jika dalam hal sehari –
hari kita sudah terbiasa menerapkan etika yang baik maka akan terbiasa atau
terbawa hingga kita bekerja.
·
Etika bisnis merupakan
etika profesi yang mempunyai banyak kaitan dengan kegiatan bisnis.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar